Loading

Sabtu, 11 Januari 2014

ASKEB I KEHAMILAN

A.    PENGERTIAN KEHAMILAN

                 Kehamilan adalah suatu keadan yang terjadi bila  empat  aspek penting terpenuhi, yaitu inseminasi / coitus , ovum , spermatozoa, terjadinya konsepsi. Dimana sel telur atau ovum adalah  merupakan sel terbesar dari badan manusia  dengan ukuran + 0,2 mm , sedangkan spermatozoa berbentuk kecobong dengan kepala yang lonjong dan ekor yang panjang seperti cambuk ( Obsetri Fisiologi , FK UNPAD Bandung ,1983   , hal 83, 99 )
                  Batasan kehamilan dimulai dari konsepsi  sampai lahirnya fetus. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ) dihitung dari  haid pertama haid terakhir.
                  Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan , yaitu triwulan I dari konsepsi sampai 3 bulan , triwulan II dari bulan ke -4 sampai bulan ke - 6 , triwulan III dari bulan ke -7  sampai  bulan ke - 9.

B.    PROSES KEHAMILAN

                Proses kehamilan diawali dengan terjadinya konsepsi yaiti ; suatu proses pertemuan sel telur dengan sperma . Dimana proses ini terjadi di ampula tuba uterus. Proses ini  hanya terjadi apabila sel telur sudah matang , kemudian  terjadi koitus , maka sperma yang mengandung kurang lebih 200 juta sel sperma di pancarkan ke bagian atas dinding pagina , terus berenang naik ke serviks dan melintasi uterus menuju tuba falopii, disinilah sel telur dibuahi.
                Dalam keadaan normal , sel tubu mempunyai 46 kromosom, masing – masing sperma dan ovum membawa 23 kromosom yang terdiri dari 22 kromosom tubuh dan 1 kromoson  sex. Pada  ovum di beri simbol X , dan pada sperma dengan symbol Y. Dalam  proses konsepsi ini bersatu sehingga berbentuk zygote yang memiliki 46 buah kromosom.
            Setelah ovum dibuahi di ampula tuba , karena getaran rambut mukosa tuba dan kontraksi dinding tuba menyebabkan telur masuk sampai rongga rahim. Peristiwa inilah yang disebut nidasi yaitu bersarangnya sel telur  yang telah dibuahi didalam endometrium.
             Kejadian penting dalam minggu pertama terjadinya proses kehamilan secara singkat digambarkan sebagai berikut :
a.       Peristiwa fertilasi dan terbentuknya zygote terjadi selama kurang lebih 30 jam
b.      Zygote membelah menjadi 12 - 16 blastomer yang disebut mokula ( pada hari ke -2 dan hari ke – 3 )
c.       Pembentukan blastokist ( hari ke – 4 )
d.      Tertanamnya blastokist ( hari ke – 5 sampai hari ke – 6 )

C.    TANDA – TANDA KEHAMILAN

1.      Tanda – tanda tidak pasti kehamilan yaitu :
a.       Ammenorhoe
b.      Mual muntah
c.       Perubahan buah dada ( mammae menjadi tegang dan besar )
d.      Mengidam
e.       Anoreksia
f.       Sering kencing
g.      Pigmentasi kulit
h.      Obstipasi
i.        Varises
j.        Tanda Hegar
k.      Tanda Chadwick
l.        Tanda piscaseck
m.    Tanda Braxton – Hicks
n.      Suhu basal meningkat
o.      Adanya human chorionic gonadotropin
2.      Tanda – tanda mungkin kehamilan yaitu :
a.       Perubahan konsistensi uterus
b.      Pembesaran uterus
c.       Perubahan bentuk uterus
d.      Pembesaran perut
e.       Ballotemem ( adanya lentingan / goncangan )
3.      Tanda – tanda pasti kehamilan yaitu :
a.       Dapat diraba kemudian dikenal bagian – bagian janin
b.      Dapat dirasakan gerakan janin dan ballotemen
c.       Dapat didengar dan dicatat denyut jantung janin
d.      Pada pemeriksaan rontgen  tanpak kerangka janin
e.       Dengan USG dapat diketahui ukuran kantong janin dan panjang janin, serta diameter biparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan , dan selanjutnya dapat dinilai pertumbuhan janin

D.    TUJUAN ANTENATAL CARE

1        Mengenali dan menangani penyulit sedini kehamilan , persalinan dan nifas
2        Mengenali dan mengobati penyakit sedini mungkin
3        Menurunkan angka morbiditas dan motalitas ibu dan bayi
4        Memberikan nasehat cara hidup sehat sehari – hari , KB , kehamilan , persalinan , nifas dan laktasi
5        Memonitor kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin normal
6        Mengenali adanya  penyimpangan dan memberikan menejemen sesuai dengan kebutuhan
7        Mempersiapkan ibu hamil dan keluarga secara fisik , mental , dan persiapan perlengkapan untuk  persalinan , dan kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi
E.     KEBIJAKAN PENATA LAKSANAAN UMUM
Kebijakan penata laksanaan umum meliputi 7 T , yaitu :
1.      Timbang berat badan dan  ukur tinggi badan
2.      Tinggi Fundus uteri
3.      Tekanan darah
4.      Tetanus Toxoid
5.      Tablet besi
6.      TORCH ( Pemeriksaan darah )
7.      Temu wicara ( konseling )

F.     PEMERIKSAAN KEHAMILAN

1)      Anamnesa
Tanya jawab mengenai :
a.        Keadaan klien
b.      Riwayat menstruasi
c.       Riwayat kehamilan , persalinan , nifas yang lalu
d.      Keluhan kehamilan sekarang
e.       Kesehatan umum
f.       Riwayat kesehatan keluarga
g.      Pemeriksaan kehamilan
      2 )  Pemeriksaan fisik
1        Pemeriksaan umum ; tanda – tanda vital .
2        Pemeriksaan khusus ; insfeksi , palpasi , auskultasi , pemeriksaan panggul.
3        Pemeriksaan Leopold
1        Leopold  I
Dilakukan untuk menentukan tuanya kehamilan , dan bagian janin yang terdapat pada fundus uteri
Caranya : Pemeriksa berdiri disamping kanan pasien menghadap muka pasien , pasien diminta untuk menekuk lututnya sedikit , dengan kedua belah tangan meraba bagian samping dan fundus uteri dengan memamfaatkan kepekaan jari – jari tangan .Kemudian tentukan tinggi fundus uteri dengan cara rahim ditegangkan dengan tangan kemudian tangan kiri diletakkan pada fundus uteri dan tentukan batasnya dengan jari tangan kiri. Tentukan bagian janin yang terdapat pada fundus uteri apakah kepala atau bokong , atau bagian lain.
2.      Leopold II
Dilakukan untuk menentukan punggung janin .
Caranya : raba bagian kiri uterus menggunakan tangan kanan dan tangan kiri menahan bagian kanan uterus atau sebalikanya , punggung jari  teraba bagian keras dan memanjang dari atas kebawah , sedangkan disisi lainnya teraba bagian yang kosong menandakan eksremitas janin.
3.      Leopold III
Dilakukan untuk mengetahui bagian terendah janin
Caranya : tangan kiri diletakkan difundus uteri , kemudin tangan kanan meraba diatas simpisis dan coba untuk menggoyangkan bagian tersebut , jika teraba melenting menandakan kepala , dan jika teraba lunak menandakan bokong.
4.      Leopold IV
Dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh bagian terendah janin masuk PAP
Caranya : pasien diminta meluruskan kakinya , kedua tangan diletakkan pada kedua sisi bagian bawah rahim , raba dengan sedikit penekanan apakah terasa bagian terendah janin masuk PAP atau belum . Bila jari tangan saling bertemu ( comvergen ) berati bagian terendah janin belum masuk PAP , sebaliknya bila tidak betemu ( divergen ) berarti bagian terendah janin sudah masuk PAP.
                  Pemeriksaan panggul, dapat dilakukan dengan empat cara :
    1. Pemeriksaan pandang , apakah terdapat dugaan panggul sempit atau kelainan panggul . Misalnya pasien sangat pendek ( TB < 145 cm ) , berjalan pincang , terdapat kelainan panggul.
    2. Pemeriksaan raba diduga ada kesempitan panggul bila didapatkan : primigravida kehamilan 36 minggu atau lebih kepala belum masuk PAP , primigravida kehamilan aterm terdapat kelainan letak , prasat osborn positif.
    3. Pengukuran ukuran ruang panggul , alat yang digunakan : jangka panggul dari martil dan pita pengukur . Ukuran – ukuran panggul yang sering digunakan :
a.       Distansia spinarum : jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, ukuran normalnya 23 – 26 cm.
b.      Distansia kristarum : jarak antara krista iliaka terjauh kanan dan kiri , ukuran normalnya 26 – 29 cm .
c.       Distansia tuberum : ukuran melintang dari pinti bawah panggul atau jarak antara tuber iskhiadium kanan dan kiri.
d.      Bondelaque : jarak antara tepi atas simpisis atau prosesus spinosus lumbal V , ukuran normalnya 18 – 20 cm.
    1. Pemeriksaan rongga panggul dengan pemeriksaan dalam .
             3 ) Pemeriksaan penunjang
                   Amnioskopi , USG , dopler.
G.    PEMBERIAN IMUNISASI
Imunisasi yang diberikan pada ibu hamil adalah imunisasi TT ( Tetanus Toxoid ) dengan waktu pemberian sebagai berikut :
1        TT 1 diberikan pada awal kunjungan antenatal.
2        TT 2 diberikan 4 minggu setelah TT 1 , dengan lama perlindungan  3 tahun.
3        TT 3 diberikan 6 bulan setelah TT 2 , lama perlindungan 5 tahun.
4        TT 4 diberikan 1 tahun setelah TT 3 , lama perlindungan 10 tahun
5        TT 5 diberikan 1 tahun setelah TT 4 , lama perlindungan 25 tahun / seumur hidup.
H.    PEMBERIAN  TABLET ZAT BESI
             Dimulai dengan mengkonsumsi satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang, tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg ( zat besi 60 mg ) dan assam polat  500 mg untuk 90 tablet .
I.       PEMBERIAN KONSELING
      Konseling yang diberikan antara lain meliputi :
1        Gizi : peningkatan dalam konsumsi  makanan hingga 300 kalori perhari , mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi meminum cukup air.
2        Latihan : normal tidak berlebihan , jangan sampai ibu terlalu capek
3        Kebersihan : perawatan diri yang baik ( personal hygiene )
4        Tanda – tanda bahaya : jika ibu keluar darah , cairan , sakit , nyeri , bengkak pada wajah / tangan , sakit kepala , janin tidak bergerak seperti biasa maka anjurkan ibu untuk mencari pertolongan segera , atau mengunjungi petugas kesehatan terdekat.
5        Aktivitas seksual : jelaskan pada ibu bahwa aktivitas seksual yang aman dengan posisi yang benar tidak berbahaya , akan tetapi jika ibu merasa tidak nyaman sebaiknya jangan dilakukan , pada minggu – minggu terakhir menjelanh HTP boleh melakukan hubungan seksual untuk merangsang kontraksi uterus.
6        Kegiatan sehari – hari / pekerjaan : ibu boleh melakukan aktifitas seperti biasa selagi mampu , akan tetapi jangan melakukan pekerjaan yang menguras energi.
7        Obat – obatan dan merokok : jelaskan pada ibu bahaya rokok bagi kesehatan janin , dan jangan meminum obat – obatan selain pemberian dokter atau tenaga kesehatan lain.
8        Body mekanik : nasehati ibu jangan melakukan aktifitas – aktifitas yang berbahaya.
9        Perubahan fisiologis : berat badan meningkat , perubahan pada  payudara , tingkat tenaga yang bisa menurun, mual diwaktu pagi selama trimester pertama, kunjungan / ANC dilakukan sedikitnya empat kali selama kehamilan , yaitu : satu kali pada triwulan pertamam , satu kali pada triwulan kedua , dan dua kali pada triwulan ketiga.
10    Pakaian / sepatu : ajarkan ibu untuk selalu memperhatikan kebersihan pakainnya, anjurkan menggunakan pakaian dari bahan yang ringan dan menyerap keringat , jangan memggunakan sepatu dengan hak tinggi.
11    Pemberian ASI : jelaskan kelebihan ASI dibanding susu formula , beserta keuntungan pembeian ASI
12    KB pasca persalinan : jelaskan pada ibu jenis – jenis kontrasepsi yang dapat dipilih , agar ibu dapat menentukan pilihan sesuai keinginannya.
J.      PENGKAJIAN KELUARGA
1.      Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga, dan beberapa anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karna pertalian darah dan ikatan  perkawinan atau adopsi satu dengan yang lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga yang ada disekitarnya (Effendi, 1998)
2.    Bentuk tipe keluarga
a.       Keluarga inti (Nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
b.      Keluarga besar (Extende family) adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara misal kakek, nenek, Keponakan, sepupu, paman, bibi, saudara, dan sebagainya.
c.       Keluarga berantai (Serial family) adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah Iebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d.      Keluarga duda/janda (composite) adal.ah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bcrsamaan
e.        Keluarga kabisat (Cabitation) adalah dua orang yang menjadi satu tanpa perkawinan tetapi membentuk satu keluarga.
3.   Pemegang Kekuasaan dalam Keluarga
Pemegang kekuasaan menurut Effendy (1998)
a.       Patrikal, yang dominan  memegang kekuasaan dalam, keluarga adalah pihak ayah.
a.       Peran Ibu
Sebagai isteri dan ibu anak-anak, mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik, pelindung dari salah satu  kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkunganya pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
a.       Peranan Anak
Melaksanakan peranan psikososial sesuai tingkat perkembangan baik fisik, mental maupun spiritual.
4.   Fungsi Keluarga
a.       Fungsi efektif adalah keluarga untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota keluarga.
b.      Fungsi sosialisasi dan tempat untuk bersosialisasi adalah fungsi mengembangkan dari tempat melatih anak untuk berhubungan dengan orang diluar rumah.
c.       Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
d.      Fungsi ekonomi yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e.       Fungsi perawatan /pemeliharaan kesehatan yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang kcsehatan.
5.   Gambaran Keluarga Sehat
Pelayanan kebidanan komunitas diarahkan unhrk mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera, pelayanan kebidamin komunitas adalah bagian upaya kesehatan keluarga. Keluarga sehat adalah kondisi yang mendorong terwujudnya keluarga sejahtera (Syahlan, 1998).
Gambaran keluarga sehat dapat ditemukan sebagai herikut
a.       Anggota keluarga dalam kondisi sehat fisik, mental maupun sosial.
b.      Cepat meminta bantuan kepada tenaga kesehatan atau unit pelayanan kesehatan bila timbul masalah kesehatan pada salah satu anggota keluarga. Dirurmah tersedia kotak berisi obat-obatan sederhana untuk P3K.
c.       Tinggal di rumah dan lingkungan sehat.
d.      Selalu mempertahankan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Seorang bidan yang bekerja dikomunitas harus mengetahui data wilayah kerjanya. Data tersebut mencakup komposisi keluarga, keadaan social ekonomi, dapat kebiasaan, kehidupan beragama, status kesehatan serta masalah ibu dan anak balita. Keberhasilan bidan yang bekerja dibidang komuniti tergantung kepada peningkatan kesehatan ibu dan anak di wilayah kerjanya. Sasaran umum pelayanan kebidanan komuniti adalah ibu dan anak dalam keluarga. Menurut UU No. 32 tentang kesehatan, yang dimaksud dengan keluarga adalah suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya. Di dalam kesehatan keluarga, kesehatan istri mencakup kesehatan masa pra kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan masa diluar kehamilan (masa interval) serta persalinan. Upaya kesehatan ibu dan anak dilakukan melalui peningkatan kesehatan anak dalam kandungan, masa balita, dan masa pra sekolah (Syahlan, 1996, hal 16).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar